FAKTA JATENG

Loading

Seram Timur: Program MBG Terhambat Masalah SDM

Seram Timur: Program MBG Terhambat Masalah SDM

Program Maluku Bersih, Hijau, dan Sehat (MBG) yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Seram Bagian Timur (SBT) kini menghadapi tantangan serius. Salah satu kendala utama yang menghambat implementasi dan efektivitas program tersebut adalah masalah ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Akibatnya, program ini dilaporkan belum berjalan secara optimal meskipun telah dicanangkan.

Kurangnya tenaga ahli yang kompeten dan berpengalaman di berbagai bidang menjadi isu krusial. Keterbatasan jumlah personel yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan program MBG menyebabkan berbagai tahapan implementasi berjalan lambat. Hal ini berdampak pada pencapaian target dan manfaat yang seharusnya dirasakan oleh masyarakat Seram Bagian Timur.

Selain kuantitas, kualitas SDM juga menjadi perhatian. Program MBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dan pemahaman mendalam mengenai kondisi serta kebutuhan masyarakat Seram Bagian Timur. Pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM menjadi sangat penting untuk mengatasi kesenjangan kualitas ini.

Dampak dari keterbatasan SDM ini terasa di berbagai sektor program MBG. Misalnya, dalam upaya mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat, kurangnya tenaga teknis yang memadai dalam pengelolaan sampah, penghijauan, serta penyuluhan kesehatan menghambat pelaksanaan kegiatan yang efektif dan berkualitas. Akibatnya, tujuan program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Seram Bagian Timur menjadi terhambat.

Pemerintah daerah Seram Bagian Timur menyadari betul permasalahan ini dan berupaya mencari solusi. Beberapa langkah yang mungkin diambil antara lain adalah melakukan rekrutmen tenaga ahli dari luar daerah, meningkatkan program pelatihan dan pengembangan SDM lokal, serta menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan atau organisasi yang memiliki kompetensi di bidang terkait. Bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas mengakui adanya kendala SDM ini dan menyatakan komitmen untuk segera mengatasi permasalahan tersebut agar program MBG dapat berjalan sesuai harapan.

Keterlibatan aktif dari masyarakat Seram Bagian Timur juga sangat penting dalam mengatasi masalah SDM ini. Potensi sumber daya manusia lokal perlu dioptimalkan melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan kendala SDM dalam program MBG dapat diatasi secara bertahap.