FAKTA JATENG

Loading

Warga Indramayu Temukan Ular Sanca Besar Terjerat Ranjau Babi di Area Perkebunan

Warga Indramayu Temukan Ular Sanca Besar Terjerat Ranjau Babi di Area Perkebunan

Kejadian mengejutkan dialami sejumlah warga Desa Sukamaju, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Selasa pagi, 29 April 2025. Saat hendak beraktivitas di area perkebunan dekat desa, mereka temukan ular sanca berukuran cukup besar dalam kondisi terjerat di sebuah ranjau babi. Penemuan temukan ular dengan panjang diperkirakan mencapai empat meter ini sontak membuat geger warga sekitar.

Menurut keterangan salah seorang warga yang pertama kali temukan ular tersebut, Bapak Karno (45 tahun), sekitar pukul 07.30 WIB ia bersama beberapa petani lainnya sedang berjalan menuju ladang. Mereka curiga melihat adanya pergerakan aneh di semak-semak. Setelah didekati, betapa terkejutnya mereka mendapati seekor ular sanca besar yang tubuhnya terlilit perangkap ranjau babi yang biasa dipasang untuk mengamankan tanaman dari hama.

“Awalnya kami kira batang kayu besar bergerak, tapi setelah dilihat lebih dekat ternyata ular sanca. Kasihan sekali, badannya sudah terjerat kawat ranjau, sepertinya sudah lama,” ujar Bapak Karno kepada petugas dari Polsek Kandanghaur yang datang ke lokasi kejadian. Warga kemudian melaporkan penemuan temukan ular malang tersebut kepada pihak berwajib dan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Pos Kandanghaur untuk membantu proses evakuasi.

Petugas dari Polsek Kandanghaur, Aiptu Agus Salim, yang tiba di lokasi bersama tim Damkar segera melakukan upaya penyelamatan. Proses evakuasi ular sanca yang terjerat ranjau ini berlangsung cukup hati-hati karena ukuran ular yang besar dan potensi bahaya dari ranjau itu sendiri. Setelah kurang lebih satu jam berjibaku, petugas Damkar berhasil melepaskan ular sanca tersebut dari jeratan ranjau menggunakan peralatan khusus.

Komandan Regu Damkar Pos Kandanghaur, Bapak Wawan Suhendra, menjelaskan bahwa ular sanca tersebut dalam kondisi lemas dan mengalami luka ringan akibat jeratan ranjau. Setelah berhasil dievakuasi, ular tersebut diamankan sementara di kantor Damkar sebelum diserahkan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat untuk penanganan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dan tidak memasang ranjau di area yang bisa membahayakan hewan liar maupun manusia. Penemuan temukan ular sanca ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan menghindari penggunaan alat-alat yang dapat membahayakan satwa liar.