FAKTA JATENG

Loading

Malang Sambut Baik Program 390 Kopdes Merah Putih Kemenkop

Kota Malang menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyambut program inovatif “390 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih” yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Program ini bertujuan untuk memperkuat koperasi di tingkat desa melalui berbagai pelatihan, pendampingan, dan bantuan modal. Pemerintah Kota Malang melihat program ini sebagai peluang emas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang menyatakan bahwa program 390 Kopdes Merah Putih sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan. Dengan penguatan koperasi di tingkat desa, diharapkan akan tercipta lebih banyak lapangan kerja, peningkatan pendapatan anggota, serta pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Malang.

Sosialisasi program ini telah dilakukan secara intensif dan menyeluruh di berbagai kecamatan di Kota Malang dengan melibatkan berbagai pihak. Respon dari pengurus koperasi yang sudah ada dan calon anggota yang baru berminat sangat positif dan penuh harapan.

Mereka melihat program ini sebagai angin segar untuk kemajuan bersama yang dapat membantu mengembangkan usaha koperasi mereka menjadi lebih modern, efisien, dan berdaya saing di era digital ini. Pelatihan manajemen yang profesional, pemasaran digital yang inovatif, dan akses permodalan yang lebih mudah menjadi materi yang paling diminati oleh para peserta.

Kemenkop UKM menargetkan 390 koperasi di seluruh Indonesia akan menerima manfaat dari program ini yang ambisius. Kota Malang sendiri diharapkan dapat mengirimkan sejumlah koperasi terbaiknya untuk mengikuti seleksi yang ketat. Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada koperasi-koperasi yang berminat dan memenuhi kriteria program yang telah ditetapkan.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah yang solid, dan partisipasi aktif dari masyarakat yang antusias, program 390 Kopdes Merah Putih diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan koperasi dan perekonomian desa di Kota Malang secara berkelanjutan. Semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi yang menjadi ciri khas koperasi diharapkan semakin tumbuh dan berkembang melalui program ini demi kesejahteraan bersama.

Lansia Tewas Tersetrum Saat Perbaiki Toren Air di Semarang

Tragedi memilukan terjadi di Semarang, Jawa Tengah, ketika seorang lansia dilaporkan tewas tersetrum listrik saat mencoba memperbaiki toren air di kediamannya. Insiden ini menjadi pengingat keras akan bahaya listrik dan pentingnya kehati-hatian dalam melakukan perbaikan instalasi listrik atau peralatan yang berkaitan dengan air. Kejadian tewas tersetrum ini menyoroti perlunya kesadaran akan keselamatan kerja, terutama bagi individu lanjut usia.

Korban, seorang pria berinisial S (72), ditemukan tidak bernyawa pada hari Minggu, 18 Mei 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Menurut keterangan saksi mata, yang juga merupakan tetangga korban, Bapak Sugeng (60), kejadian bermula saat S berniat memperbaiki pompa air yang terletak di dekat toren air di lantai dua rumahnya. Diduga, ada kabel listrik yang terkelupas atau terjadi korsleting yang tidak disadari oleh korban.

Saat S menyentuh bagian toren atau pompa air, ia tiba-tiba berteriak dan tubuhnya terpental. Saksi mata yang mendengar teriakan segera menghampiri dan menemukan S sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Warga sekitar langsung berusaha memberikan pertolongan pertama dan memutuskan aliran listrik utama di rumah tersebut. Namun, saat tim medis dari Puskesmas terdekat tiba di lokasi pada pukul 14.30 WIB, S dinyatakan sudah meninggal dunia. Dugaan awal penyebab tewas tersetrum adalah sengatan listrik bertegangan tinggi.

Petugas kepolisian dari Polsek Gayamsari segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan adanya kabel yang terkelupas dan kondisi instalasi yang kurang aman di sekitar area toren air. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kepala Polsek Gayamsari, Kompol Joko Santoso, mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berurusan dengan instalasi listrik, terutama yang berada di dekat sumber air. “Jika tidak memiliki keahlian, lebih baik serahkan perbaikan instalasi listrik atau peralatan terkait air kepada tenaga ahli profesional. Jangan mengambil risiko yang dapat mengakibatkan insiden tewas tersetrum seperti ini,” tegas Kompol Joko Santoso pada Senin, 19 Mei 2025. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya keamanan listrik di rumah tangga.

Seram Timur: Program MBG Terhambat Masalah SDM

Program Maluku Bersih, Hijau, dan Sehat (MBG) yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Seram Bagian Timur (SBT) kini menghadapi tantangan serius. Salah satu kendala utama yang menghambat implementasi dan efektivitas program tersebut adalah masalah ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM). Akibatnya, program ini dilaporkan belum berjalan secara optimal meskipun telah dicanangkan.

Kurangnya tenaga ahli yang kompeten dan berpengalaman di berbagai bidang menjadi isu krusial. Keterbatasan jumlah personel yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan program MBG menyebabkan berbagai tahapan implementasi berjalan lambat. Hal ini berdampak pada pencapaian target dan manfaat yang seharusnya dirasakan oleh masyarakat Seram Bagian Timur.

Selain kuantitas, kualitas SDM juga menjadi perhatian. Program MBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dan pemahaman mendalam mengenai kondisi serta kebutuhan masyarakat Seram Bagian Timur. Pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM menjadi sangat penting untuk mengatasi kesenjangan kualitas ini.

Dampak dari keterbatasan SDM ini terasa di berbagai sektor program MBG. Misalnya, dalam upaya mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan sehat, kurangnya tenaga teknis yang memadai dalam pengelolaan sampah, penghijauan, serta penyuluhan kesehatan menghambat pelaksanaan kegiatan yang efektif dan berkualitas. Akibatnya, tujuan program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Seram Bagian Timur menjadi terhambat.

Pemerintah daerah Seram Bagian Timur menyadari betul permasalahan ini dan berupaya mencari solusi. Beberapa langkah yang mungkin diambil antara lain adalah melakukan rekrutmen tenaga ahli dari luar daerah, meningkatkan program pelatihan dan pengembangan SDM lokal, serta menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan atau organisasi yang memiliki kompetensi di bidang terkait. Bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas mengakui adanya kendala SDM ini dan menyatakan komitmen untuk segera mengatasi permasalahan tersebut agar program MBG dapat berjalan sesuai harapan.

Keterlibatan aktif dari masyarakat Seram Bagian Timur juga sangat penting dalam mengatasi masalah SDM ini. Potensi sumber daya manusia lokal perlu dioptimalkan melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan kendala SDM dalam program MBG dapat diatasi secara bertahap.

Semangat Menghijaukan Negeri: Inisiatif Penanaman Pohon Hijau di Berbagai Daerah

Gelombang semangat menghijaukan negeri terus berkobar di berbagai pelosok Indonesia. Berbagai inisiatif penanaman pohon hijau muncul dariSabang hingga Merauke, menunjukkan kesadaran dan komitmen yang kuat dari berbagai elemen masyarakat untuk memulihkan dan menjaga kelestarian lingkungan. Aksi kolektif ini bukan hanya sekadar menanam bibit, tetapi juga menanamkan harapan akan masa depan Indonesia yang lebih asri dan berkelanjutan.

Di berbagai daerah, kita menyaksikan inisiatif inspiratif dari komunitas lokal, organisasi masyarakat, sekolah, hingga pemerintah daerah yang bahu-membahu melakukan penanaman pohon hijau. Mulai dari penghijauan lahan kritis, rehabilitasi hutan mangrove, penanaman pohon di kawasan perkotaan, hingga aksi menanam di lingkungan sekolah dan rumah, setiap inisiatif memiliki tujuan mulia yang sama: menghijaukan negeri.

Semangat gotong royong menjadi ciri khas dari berbagai inisiatif ini. Masyarakat dengan sukarela meluangkan waktu dan tenaga untuk menyiapkan lahan, menanam bibit, dan merawat pohon yang telah ditanam. Kebersamaan dalam mencapai tujuan mulia ini memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan.

Keberagaman jenis pohon yang ditanam dalam berbagai inisiatif juga patut diapresiasi. Pemilihan bibit disesuaikan dengan kondisi geografis dan ekologis masing-masing daerah, memastikan tingkat keberhasilan tumbuh yang tinggi dan memberikan manfaat yang optimal bagi lingkungan setempat. Pohon-pohon endemik seringkali menjadi prioritas untuk menjaga keanekaragaman hayati dan memperkuat identitas lokal.

Inisiatif penanaman pohon hijau di berbagai daerah juga seringkali diiringi dengan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan peran pohon dalam kehidupan. Kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat, terutama generasi muda, tentang manfaat menghijaukan negeri bagi kualitas udara, ketersediaan air, pencegahan bencana alam, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Dukungan dari pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan berbagai inisiatif ini. Kebijakan yang berpihak pada lingkungan, penyediaan bibit berkualitas, serta pendampingan teknis bagi masyarakat menjadi stimulus positif bagi semangat menghijaukan negeri. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil menciptakan gerakan yang lebih kuat dan berdampak luas.

Semangat menghijaukan negeri melalui berbagai inisiatif penanaman pohon hijau di berbagai daerah adalah cerminan harapan dan optimisme akan masa depan Indonesia yang lebih baik. Setiap bibit yang ditanam adalah langkah kecil namun signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mewariskan lingkungan yang lestari bagi generasi mendatang.

Ekonomi Global dan Domestik Menantang, OJK Beri Jaminan Sistem Keuangan Nasional Aman dan Stabil

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau secara seksama perkembangan ekonomi global dan domestik yang dinamis dan penuh tantangan. Di tengah berbagai isu seperti inflasi, suku bunga yang fluktuatif, serta ketidakpastian geopolitik, OJK menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan keamanan sistem keuangan nasional demi kepentingan seluruh masyarakat.

Ketua OJK, Mahendra Siregar, dalam pernyataan terbarunya menyampaikan bahwa kondisi sistem keuangan Indonesia saat ini berada dalam keadaan yang aman dan stabil. Hal ini didukung oleh berbagai indikator positif seperti tingkat permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) lembaga keuangan yang kuat, yang tercatat sebesar 23,31 persen per Januari 2025. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross juga terjaga di level 2,35 persen, serta likuiditas perbankan yang memadai.

OJK secara proaktif terus melakukan berbagai langkah antisipatif untuk memitigasi potensi risiko yang mungkin timbul dari gejolak ekonomi eksternal maupun domestik. Pengawasan yang ketat terhadap lembaga keuangan, termasuk bank dan non-bank, terus diperkuat melalui asesmen ketahanan dan stress test secara berkala. Selain itu, OJK juga mendorong lembaga keuangan untuk memiliki manajemen risiko yang prudent dan adaptif terhadap perubahan kondisi ekonomi global.

Mahendra Siregar juga menekankan pentingnya koordinasi dan sinergi antar otoritas terkait, seperti Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan secara keseluruhan. Langkah-langkah kebijakan yang terukur dan terkoordinasi, termasuk dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), diharapkan dapat memberikan kepastian dan kepercayaan kepada pelaku pasar serta masyarakat.

OJK menyadari bahwa tantangan ekonomi ke depan masih akan cukup besar. Namun, dengan fundamental ekonomi yang solid, sistem keuangan yang resilien, serta pengawasan yang efektif, OJK optimis bahwa sistem keuangan Indonesia mampu menghadapi berbagai tekanan dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan pengelolaan keuangan kepada lembaga keuangan yang terpercaya dan diawasi oleh OJK.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca tentang semua yang terjadi di Indonesia, terimakasih !

Tragedi Bus Tabrak Truk di Tol Semarang-Batang KM 347, Beberapa Penumpang Alami Luka

Sebuah tragedi bus terjadi di ruas Tol Semarang-Batang KM 347, tepatnya di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Insiden yang melibatkan sebuah bus penumpang dan sebuah truk ini terjadi pada Minggu malam, 11 Mei 2025, sekitar pukul 19.00 WIB. Akibat tragedi bus ini, beberapa penumpang bus dilaporkan mengalami luka-luka dan kedua kendaraan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Menurut keterangan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Batang yang berada di lokasi kejadian, tragedi bus ini diduga terjadi akibat sopir bus yang kurang konsentrasi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Bus yang melaju dari arah Semarang menuju Batang tiba-tiba menabrak bagian belakang truk yang sedang melaju di jalur yang sama. Benturan keras mengakibatkan bagian depan bus ringsek dan beberapa penumpang di dalamnya mengalami luka-luka ringan hingga sedang.

Kapolres Batang, AKBP Agus Setiawan, melalui Kasat Lantas AKP Slamet Riyadi, membenarkan adanya tragedi bus yang melibatkan bus penumpang dan truk di wilayah hukumnya. “Benar, telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Tol Semarang-Batang KM 347 antara sebuah bus dan truk. Beberapa penumpang bus mengalami luka-luka dan saat ini sedang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit terdekat,” ujar AKP Slamet Riyadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon malam ini. Pihaknya menambahkan bahwa petugas Satlantas Polres Batang telah berada di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengatur arus lalu lintas yang sempat tersendat akibat tragedi bus ini.

Saat ini, para korban luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batang untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, kedua kendaraan yang terlibat tragedi bus telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas saat berkendara di jalan tol, terutama saat kondisi lalu lintas padat atau dalam keadaan lelah. Menjaga jarak aman antar kendaraan dan memastikan kondisi fisik yang prima sangat penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat berakibat fatal. Arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian dilaporkan sudah kembali normal setelah proses evakuasi dan olah TKP selesai dilakukan.

Arus Balik: 1,6 Juta Kendaraan Padati Tol Trans-Jawa ke Jabotabek

Gelombang arus balik пасца libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah terus menunjukkan peningkatan signifikan. Hingga Senin (7/4/2025) malam, tercatat lebih dari 1,6 juta kendaraan telah memadati ruas Tol Trans-Jawa yang mengarah ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk kembali ke aktivitas rutin setelah menikmati momen kebersamaan di kampung halaman.

Data dari PT Jasa Marga Tbk mencatat, jumlah kendaraan yang kembali ke Jabodetabek melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang serta GT Fungsional Japek II Selatan mencapai angka yang fantastis. Lonjakan volume kendaraan ini bahkan meningkat signifikan dibandingkan dengan kondisi lalu lintas normal, terutama dari arah timur (Trans-Jawa) dan Bandung.

Untuk mengantisipasi kepadatan yang tinggi, pihak kepolisian dan Jasa Marga telah menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk sistem one way (satu arah) dan contraflow (lawan arus) di beberapa titik ruas tol. Penerapan one way secara nasional sempat diberlakukan dari KM 414 GT Kalikangkung hingga KM 70 GT Cikampek Utama untuk memperlancar arus kendaraan menuju Jakarta. Namun, rekayasa lalu lintas ini bersifat situasional dan terus dievaluasi berdasarkan kondisi di lapangan.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho sebelumnya memperkirakan bahwa puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu (5/4/2025). Namun, volume kendaraan yang terus meningkat hingga beberapa hari setelahnya menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat kembali ke Jabodetabek masih berlangsung cukup tinggi.

Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pemudik yang masih dalam perjalanan arus balik untuk tetap berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kondisi jalan yang padat memerlukan konsentrasi dan kesabaran ekstra dari para pengemudi. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan pengemudi dalam keadaan fit untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah, diharapkan para pengguna jalan tol dapat memanfaatkan informasi lalu lintas terkini dari sumber-sumber resmi seperti Jasa Marga dan kepolisian untuk mengatur perjalanan mereka. Kesadaran dan kerjasama dari seluruh pengguna jalan akan membantu kelancaran arus balik dan meminimalisir terjadinya kemacetan yang berkepanjangan.

Jateng Prioritaskan Renovasi RTLH Warga Miskin

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, terutama warga miskin. Salah satu langkah prioritas yang diambil adalah renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Program ini bertujuan untuk memberikan hunian yang lebih sehat, aman, dan layak bagi keluarga kurang mampu di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa renovasi RTLH merupakan bagian penting dari upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan memiliki rumah yang layak, diharapkan warga miskin dapat hidup lebih nyaman, terhindar dari masalah kesehatan akibat kondisi rumah yang buruk, dan memiliki harapan masa depan yang lebih baik.

Program renovasi RTLH di Jawa Tengah dilaksanakan secara bertahap dan pada tahun 2025 ini menargetkan 15.000 unit RTLH yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Pemerintah provinsi bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, serta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan berbagai organisasi sosial. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program menjadi perhatian utama agar bantuan tepat sasaran.

Selain memberikan bantuan material untuk renovasi, program ini juga memberikan pendampingan kepada warga penerima manfaat. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat agar memiliki kemampuan untuk merawat dan meningkatkan kualitas hunian mereka secara berkelanjutan. Dengan demikian, dampak positif dari program ini diharapkan dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Keberhasilan program prioritas renovasi RTLH di Jawa Tengah diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga miskin melalui penyediaan hunian yang layak. Langkah ini tidak hanya mengatasi masalah fisik rumah, tetapi juga memberikan dampak positif pada aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Selain fokus pada kuantitas, kualitas renovasi RTLH juga menjadi perhatian utama. Pemerintah Jawa Tengah memastikan bahwa material yang digunakan memenuhi standar kelayakan dan pembangunan dilakukan dengan baik. Melalui program ini, diharapkan warga miskin tidak hanya memiliki rumah yang layak huni, tetapi juga lingkungan yang lebih sehat dan mendukung tumbuh kembang keluarga secara optimal. Partisipasi aktif warga dalam proses pembangunan juga diutamakan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab

Tragis! Orang Tua Tega Buang Bayi Dalam Sumur, Pelaku Berhasil Ditangkap di Jepara

JEPARA – Warga Desa Kedungmalang, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan sesosok bayi laki-laki di dalam sumur pada Minggu (11/5/2025) pagi. Bayi malang yang diperkirakan baru berusia beberapa hari itu ditemukan oleh seorang petani yang hendak mengambil air di sumur tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian Resor Jepara, pelaku yang tak lain adalah orang tua kandung bayi tersebut berhasil ditangkap pada Senin (12/5/2025). Kasus buang bayi ini sontak menimbulkan kemarahan dan kesedihan di tengah masyarakat.

Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Jepara pada Selasa (13/5/2025) siang, mengungkapkan bahwa pelaku buang bayi tersebut adalah ibu kandungnya sendiri, seorang wanita berinisial SR (23 tahun), dan ayah kandungnya, seorang pria berinisial AG (25 tahun). Keduanya merupakan warga desa setempat. Penangkapan pelaku dilakukan di kediaman mereka setelah polisi mengumpulkan cukup bukti dan keterangan saksi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, motif pelaku buang bayi ini diduga karena malu dan panik atas kelahiran bayi tersebut di luar pernikahan. Mereka kemudian dengan tega merencanakan dan melakukan tindakan buang bayi tersebut ke dalam sumur yang terletak di area persawahan yang tidak jauh dari rumah mereka. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tenggelam dan kedinginan. Tim forensik dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kartini Jepara telah melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian bayi tersebut.

AKBP Arif Budiman menyampaikan keprihatinannya atas kasus buang bayi yang sangat tragis ini. “Tindakan pelaku sangat tidak manusiawi dan melanggar hukum. Kami akan menjerat pelaku dengan pasal berlapis terkait pembunuhan anak dan atau penelantaran anak yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tegasnya. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para remaja, untuk lebih bertanggung jawab atas perbuatan mereka dan mencari solusi yang lebih baik jika menghadapi masalah kehamilan di luar nikah, seperti berkonsultasi dengan keluarga atau pihak berwenang. Kasus buang bayi ini menjadi pelajaran pahit dan diharapkan tidak terulang kembali di wilayah Jepara maupun daerah lainnya. Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai agama dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Viral dan Dibongkar: Polisi Tidur ‘Ekstrem’ di Jalan Pemuda Klaten Jadi Sorotan

Sebuah fenomena viral di media sosial terjadi di Jalan Pemuda, Klaten, Jawa Tengah, terkait keberadaan polisi tidur yang dinilai tidak wajar dan membahayakan pengguna jalan. Empat deretan polisi tidur yang dibangun berdekatan dan memiliki ketinggian yang signifikan di jalur lambat jalan tersebut menuai banyak keluhan dari warganet dan masyarakat sekitar. Akibat sorotan tajam ini, polisi tidur viral tersebut akhirnya dibongkar.

Keberadaan polisi tidur yang terletak di seberang jalan kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten ini pertama kali mencuat melalui unggahan video dan foto di berbagai platform media sosial seperti Facebook dan Instagram. Dalam video yang beredar, terlihat jelas bagaimana pengendara sepeda motor dan mobil kesulitan melintasi deretan polisi tidur tersebut. Beberapa pengendara bahkan harus menurunkan kecepatan drastis hingga hampir berhenti, sementara yang lain terlihat oleng dan khawatir kendaraannya akan rusak.

Warga sekitar mengungkapkan bahwa sebelum adanya polisi tidur ini, memang sering terjadi kecelakaan di jalur lambat Jalan Pemuda akibat kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Atas dasar itulah, warga kemudian mengajukan permohonan pembuatan marka kejut atau polisi tidur. Namun, realitas pembangunannya justru jauh dari perkiraan dan standar yang berlaku, sehingga menimbulkan masalah baru bagi pengguna jalan.

Menanggapi keluhan yang viral di media sosial, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, turun tangan langsung untuk meninjau lokasi dan menginstruksikan dinas terkait untuk segera melakukan pembongkaran polisi tidur tersebut.

  1. Speed Bump: Digunakan di area parkir, jalan privat, atau jalan lingkungan terbatas dengan kecepatan operasional di bawah 10 kilometer per jam. Ukuran tinggi antara 8-15 cm, lebar bagian atas 30-90 cm, dan kelandaian maksimal 15%.
  2. Speed Hump: Digunakan di jalan lokal dan jalan lingkungan dengan kecepatan operasional di bawah 20 kilometer per jam. Ukuran tinggi antara 5-9 cm, lebar total 35-39 cm, dan kelandaian maksimal 50%.
  3. Speed Table: Digunakan di jalan kolektor sekunder, jalan lokal, dan jalan lingkungan dengan kecepatan operasional di bawah 40 kilometer per jam, serta di tempat penyeberangan jalan. Ukuran tinggi 8-9 cm dan lebar bagian atas 660 cm dengan kelandaian maksimal 15%.